Rabu, 22 April 2015



TUGAS
                         PLKJ  
MAKALAH KEBAKARAN

 













Dibuat oleh     :
Nama             : Ahmad Rafid Sutansyah
Kelas              : 8-b
No.Absen        : 04

Pengertian kebakaran
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat ,situasi dan waktu yang tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan (Perda DKI, 1992).
Kebakaran juga termasuk dalam salah satu kategori kondisi/situasi darurat di lingkungan Perusahaan baik dari luar maupun dalam lokasi tempat kerja.

Pencegahan dan penanggulangan kebakaran

Pencegahan Kebakaran      
    

1.     
Sudahkah kompor dimatikan? Kompor minyak tanah dan gas harus di rawat dengan baik, sehinnga api bisa menyala dengan baik. Untuk kompor minyak tanah, pastikan sumbu kompor masih panjang. Untuk kompor gas pastikan tidak ada kebocoran di selang atau sistem yang lain. Kalau perlu dipasang gas detector.
2.     
Lampu penerangan dengan bahan bakar minyak sebaiknya dimatikan sebelum tidur.
3.    
  Apabila menggunakan nyamuk bakar, pastikan ditaruh di tempat yang aman. Jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.
4.      Pastikan bahwa instalasi listrik di rumah anda aman. Ketahuilah berapa besar daya yang bisa dipakai di rumah, dengan melihat circuit breaker di meteran rumah. Apabila tertulis 10A, secara sederhana berarti daya yang bisa dipakai adalah sebesar 10 x 220 = 2200 Watt. Dan perhatikan pula pembagian beban dan jebes kabel yang dipakai.
5.      Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran. Ini biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau T pada satu titik sumber listrik.
6.      Pastikan stop kontak dan steker (kontak tusuk) dalam keadaan baik. Sehingga waktu steker dimasukkan dalam stop kontak, terjadi sambungan yang stabil (tidak bergerak-gerak, orang Jawa bilang oglak-aglik). Karena ini akan menimbulkan percikan api yang dapat memicu kebakaran.
7.      Pergunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai, jangan dibesarkan.
8.      Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki. Karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
9.  
    Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistem pengaman yang sesuai. Dan PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada. 
Penanggulangan  
   
        
1.     
Pasang detektor asap di langit-langit rumah, di luar kamar tidur dan disetiap lantai untuk rumah betingkat. Alat ini perlu di test setiap bulan untuk memastikan selalu dalam kondisi baik.

2.    
  Apabila anda tidak mau membeli peralatan di atas, persiapkanlah pemadam kebakaran dari ledeng rumah. Siapkan selang yang cukup panjang, dan quick connection. Pasang beberapa qucik connection di keran rumah anda, terutama apabila rumah anda cukup luas. Sehingga ada beberapa titik untuk bisa memasang selang anda dengan cepat.
3.      Juga sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk memadamkan api.
4.      Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting dekat telephone, atau program telephone untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih besar.
Penyelamatan diri  
 
Kasus seperti sebelum ini tidak perlu terjadi apabila penghuni rumah sudah melakukan pengenalan dan pengecekan rumah dengan seksama.
1.      Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan keluarga, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari setiap kamar. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah teralis rumah akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri di rumah bersama dengan keluarga.
2.      Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur.
3.      Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
4.      Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula jika harus melalui jendela.
5.      Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos kobaran api.  


Lingkungan yang aman  
    
Banyak kebakaran sudah terlambat untuk dipadamkan karena linkungan sekitar terlalu padat. Jalan terlalu sempit untuk dilalui mobil pemadam kebakaran dan sumber air sulit didapatkan. Untuk menciptakan lingkungan yang aman, berarti juga lingkungan harus mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran. Lingkungan sekitar perlu dirapikan sehingga apabila ada kondisi darurat dengan mudah dicapai oleh mobil pemadam kebakaran, ketahui lokasi pemadam kebakaran terdekat dan apabila ada hydrant disekitar perlu dicheck apakah masih berfungsi. Lingkungan yang aman bisa terwujud apabila warga sekitar memiliki kesadaran akan keselamatan. 

Alat-alat untuk menanggulangi kebakaran
1. Hydrospray


Alat pemadam dengan air ini umumnya digunakan untuk kebakaran kelas A. Alat ini biasanya dilengkapi dengan penera untuk mengetahui tekanan air. Penera berwarna hijau menunjukkan alat aman untuk digunakan, sedangkan warna merah menunjukkan tekanan sudah berkurang.

2. Drychemical Powder

Jenis bubuk kering digunakan untuk kelas A,B, C dan D, sedang sifat pemadaman jenis bubuk kering antara lain :
  • Menyerap panas dan mendinginkan obyek yang terbakar. 
  • Menahan radiasi panas. 
  • Bukan penghantar arus listrik. 
  • Menutup dengan cara melekat pada obyek yang terbakar karena adanya reaksi kimia bahan tersebut saat terjadi kebakaran (reaksi panas api). 
  • Menghambat terjadinya oksidasi pada obyek yang terbakar.
  • Tidak berbahaya. 
  • Efek samping yang muncul adalah debu dan kotor.
  • Dapat berakibat korosi dan kerusakan pada mesin ataupun perangkat elektronik.
  • Sekali pakai pada tiap kejadian.
3. Gas Cair Hallon Free/AF 11/Halotron 1
Alat pemadam gas cair ini bisa digunakan untuk semua jenis klasifikasi kebakaran. Sifat alat pemadam ini antara lain :
  • Bukan penghantar listrik
  • Tidak merusak peralatan 
  • Non Toxic (tidak beracun)
  • Bersih tidak meninggalkan bekas.
  • Memadamkan api dengan cara mengikat O2 disekitar area kebakaran
  • Penggunaan yang multi purpose (semua klas kebakaran)
  • Bisa digunakan berulang-ulang 
  • Lebih tepat digunakan di dalam ruang
4. Carbon dioksida
Racun api CO2 ini cocok dan efektif digunakan untuk pemadaman api kelas B dan C. Sifat-sifatnya antara lain :

         Bersih tidak meninggalkan bekas.
         Non Toxide ( tidak beracun ).
         Bukan penghantar listrik.
         Tidak merusak peralatan ( elektronik / mesin )
         Cara pemadaman dengan mendinginkan dan menyelimuti obyek yang terbakar.
         Tepat untuk area generator dan instalasi listrik.
         Tekanan kerja sangat besar.

5. Racun Api Busa
Racun api berupa busa hanya digunakan untuk jenis kebakaran kelas A dan B. Cara kerjanya menyelimuti dan membasahi obyek yang terbakar. Jika obyek yang terbakar benda cair, racun api busa ini bekerja menutup permukaan zat cair.
Sifat lainnya yaitu penghantar arus listrik sehingga tidak dapat digunakan pada ruang yang berisi peralatan komponen listrik.

6. Fire Sprinkler System
Alat ini biasanya terinstal didalam gedung dan bersifat mengandung Hg. Mekanisme kerja sprinkler yaitu secara otomatis akan mengeluarkan air bila kepala sprinkler terkena panas.
Prinsip dasar alat ini adalah mampu menyerap kalor yang dihasilkan dari bahan yang terbakar.


 
8. Hydrant
Digunakan untuk jenis api kelas A dan B.

9. Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam)
Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah berbasis air dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, fluoro surfactant seperti : fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), asam perfluorooctanesulfonic (PFOS). Mereka memiliki kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon. Alcohol resistant aqueous film forming foams (AR AFFF) adalah busa/foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol, dapat membentuk lapisan/ segmen pelindung ketika dipakai atau disemprotkan.
  • Dapat digunakan untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok bila digunakan untuk kelas B.
  • Bersifat Kondukstif (Penghantar Listrik). Tidak dapat dipakai untuk memadamkan api kelas C.
  • Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi oksigen serta menutupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat menjalar (meluas) kembali.
  • Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Peralatan keselamatan kerja

Berikut peralatan keselamatan kerja untuk pemadam kebakaran, diantaranya :  
·         Safety helmet berikut maskernya  
·         Fire extinguisher powder (botol pemadam)  
·         Slang air  
·         Karung goni yang basah/ Majun  
·         Wearpack atau pakaian yang lengkap  
·         Sarung tangan sebagai alat pelindung  







Markas pemadam kebakaran beserta nomor teleponnya


Alamat dan Telp Kantor Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta


  1. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jl. K.H.ZainulArifinNo. 71 Telepon : 6330325, 6341425, 6342036, 6340580
  2. Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Jl. K.H.ZainulArifinNo. 71 Telepon: 6344215,6328469, 6328576,6311216
  3. Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Jl. AnggrekNo. 11 Telepon: 43931063,43910406, 43910408
  4. Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Jl. Tanjung Duren Telepon : 5682284
  5. Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Jl. Baru PasarJum'at Telepon: 75818117,7515054, 7694519, 7500113
  6. Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Jl. Matraman Raya No. 132 Telepon: 8582150,8580588, 85904904,8193113
  7. Pusdiklatkar Jl. RayaCiracas 113 Telepon: 8710361,8718880
  8. Pengaduan Masyarakat Telepon: 6344580

Senin, 28 April 2014